Tak Berkategori

Apa hubungannya ulat dengan kain sutra

April 15, 2020
171
Views

Apa hubungannya ulat dengan kain sutra
1.  Apa hubungannya ulat dengan kain sutra?
     Pembahasan:
     Hubungan ulat dengan kain sutra adalah ulat menghasilkan serat yang digunakan
     sebagai bahan pembuatan kain sutra. Ulat menghasilkan serat protein alami yang
     berasal dari kepompong larva ulat sutra murbei.
     Serat yang dihasilkan oleh kepompong larva ulat sutra murbei diolah menjadi kain
     dengan ditenun. Contohnya pada kain tenun sengkang (Makassar, Sulawesi Selatan,
     kain tenun ulos (Sumatera Utara), dan kain tenun rangrang (Nusa Tenggara Barat).
     Serat untuk membuat kain sutra ini biasanya diperoleh dari ulat sutra murbei yang
     diternak dan ada juga dari serat sutra liar. Tetapi, serat sutra liar sangat kecil diolah
     dan ditenun sehingga menghasilkan kain tenun.
2.  Apa yang kalian ketahui mengenai kain tenun sengkang?
     Pembahasan:
     a.  Kain tenun sengkang adalah salah satu warisan leluhur di Indonesia. Kain tenun
          sengkang berasal dari suku Bugis, Makassar, SulSel. Dulu, tenun ini biasa dipakai
          sebagai kain biasa yang di lilit atau sarung.
     b.  Tenun sutera sengkang punya aneka motif khas Makassar dengan warna cerah.
          Warisan leluhur ini sudah melayang hingga Malaysia dan Singapura. Dari tangan
          30 perajin, seorang pengusaha tenun sutera sengkang bisa meraup omzet hingga
          Rp 200 juta per bulan.
     c.  Tenun sengkang bermotif cobo, makkalu, balo tettong, dan balo renni. Ada pula
          motif serupa ukiran Toraja dan aksara Bugis. Beraneka motif itu dirangkai benang
          sutera dengan warna menyala, seperti oranye dan kuning.
         Tapi, tenun sengkang masih mengandalkan kelihaian tangan. Dari tenunan itu bisa
          lahir tiga macam tenun, yakni ikat, polos, dan variasi.
3.  Jelaskan mengenai kain atau pakaian tradisional daerah kalian! Apakah ada
     persamaannya dengan kain tenun sengkang?
     Pembahasan:
     a.  Kain songket (dari Melayu dan Minangkabau) dibuat dengan cara ditenun.
          Ciri khasnyabenang emas atau perak yang mencolok. 
          Memintal benang untuk ditenun, menggulung benang ke tempat  gulungan
          benang yang berfungsi sebagai benang untuk panjang kain, benang ditenun
          dengan menggunakan ATBM (alat tenun bukan benang :D) yang digerakkan
          dengan tenaga pengrajin dari sehelai benang menjadi kain.dan selesai
          Ada persamaan dengan tenun sengkang yaitu bahannya terbuat dari bahan
          benang sutera. Untuk membuat kain songket yang bagus digunakan bahan
          baku benang sutera berwarna putih yang diimpor dari India, Cina atau Thailand.
          Sebelum ditenun, bahan baku diberi warna dengan jalan dicelup dengan
          warna yang dikehendaki. 
     b.  Jarik ( dari Jawa Tengah) merupakan sebuah kain yang bermotifkan batik
          dengan berbagai corak. Jarik sendiri mempunyai filosofi tersendiri yaitu sebuah
          tingkatan dalam hidup.
          Persamaan dengan kain tenun Sengkang: Sama-sama kain atau pakaian tradisional

          yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin.

     c.  Batik tulis garutan ( dari Jawa Barat ).  Kain ini biasanya dipakai untuk sinjang,
          atau kain yang dipakai untuk menggendong bayi.
          Motif batik Jawa Barat yang dihadirkan dari batik garutan sangat beragam dengan
          ciri khas bentuk geometris dan flora fauna. Bentuk geometris umumnya mengarah
          ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. Warnanya didominasi
          oleh warna krem dipadukan dengan warna-warna cerah yang menjadi karakteristik
          batik garutan. Saat ini pengolahan batik garutan terkonsentrasi di kota Garut.
          Perbedaan dengan kain tenun Sengkang adalah dalam cara pembuatan.
          Pembuatan baju batik Garut dapat dibagi  menjadi empat cara pembuatan yaitu
          batik tulis, baju batik cap, batik yang dibuat dengan menggabungkan antara teknik
          batik cap dan batik tulis dan yang terakhir adalah dengan menggunakan teknik
          batik lukis.
     d.  Batik Sukapura/ Sukaraja, Batik Sawoan/ Karajinan/ Wurug, dan Batik
          Tasikan/ Tasik. Sekilas bila melihat batik asal Tasikmalaya seperti batik
          Madura dengan ragam hias dan warna yang kontras. Tapi dari segi motif,
          akan sangat terlihat ciri khas dari dari selatan Jawa Barat ini. Motif batik
          Tasikmalaya sangat kental dengan nuansa Parahyangan, seperti bunga
          anggrek dan burung. Selain itu ada juga motif merak-ngibing, cala-culu,
          pisang-bali, sapujagat, dan awi ngarambat.
          Perbedaan dengan kain tenun Sengkang adalah dalam cara pembuatan.
          Ada keunikan sebelum proses membatik, yaitu: sebelum selembar kain batik,
          perajin batik Sukapura merendam dan membilas kain itu sebanyak 15 kali.
          Air rendaman adalah campuran air bersih, merang, dan minyak kacang tanah.
          Tujuan rendam-bilas berulang kali ini adalah merapatkan serat kain agar kuat
          dan awet mengikat warna.