Tak Berkategori

SOAL DAN PEMBAHASAN BUKU SISWA MATEMATIKA KLS 9 LATIHAN 4.2 HAL 226 TH 2020

Januari 14, 2020
526
Views

SOAL DAN PEMBAHASAN BUKU SISWA MATEMATIKA KLS 9 LATIHAN 4.2 HAL 226 TH 2020

1.  Perhatikan gambar di bawah ini.

     Tunjukkan bahwa ∆PQS dan ∆RQS kongruen.

     Pembahasan:
     Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa:
     Sisi-sisi yg sama panjang
     PQ = RQ                                      →  (diketahui ada tanda sama panjang)
     QS (di Δ PQS) = QS (di Δ RQS) →  (berhimpit)
     PS = RS                                      →  (diketahui ada tanda sama panjang)
    Sudut-sudut sama besar 
    SPQ = QRS
    SQR = PQS
    PSQ = QSR
    Karena yang diketahui pada sisi-sisinya,
    Jadi, Δ PQS dan Δ RQS adalah kongruen yang mempunyai kreteria sisi – sisi – sisi.
2.  Perhatikan gambar di bawah ini.

   
     Panjang AB = DE dan AB//DE.

     Tunjukkan bahwa ABC dan EDC kongruen.
     Pembahasan:
     Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa:
     Sisi-sisi yg sama panjang
     AB = DE    →  (diketahui pada pernyataan)
     AC = CE
     BC = CD
     Sudut-sudut yg sama besar
     BAC = CED    →  (diketahui sudut berseberangan, karena AB // DE)
     ACB = DCE    → (diketaui sudut bertolak belakang)
     ABC = CDE
     Jadi, Δ ABC dan Δ CDE adalah kongruen yang memilili kreteria sisi – sudut – sudut.
3.  Perhatikan gambar di bawah ini.

   
     Titik C adalah titik pusat lingkaran. Tunjukkan bahwa dua segitiga pada

     gambar di samping adalah kongruen.
     Pembahasan:
     Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa:
     Sisi-sisi yg sama panjang
     AB = DE
     BC = CD   →  (diketahui jari-jari lingkaran)
     AC = CE   →  (diketahui jari-jari lingkaran)
     Sudut-sudut sama besar
     ACB = DCE   →  (diketahui sudut bertolak belakang)
     ABC = CED = EDC = BAC
    Jadi, Δ ABC dan EDC adalah kongruen yg berdasarkan kretiria sisi – sudut – sisi.
4.  Bangun WXYZ adalah segi empat dengan sisi-sisi W XZ Y yang berhadapan
     panjangnya sama. XZ adalah salahsatu diagonalnya.
     a. Tunjukkan bahwa WXZ ZYX.
     b. Tunjukkan bahwa WXYZ adalah jajargenjang.
     

     Pembahasan:

     Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa:
     a.  WXZ ZYXkarena,
     Sisi-sisi yg sama panjang
     WZ = XY                                  →  (diketahui ada tanda sama panjang)
     XZ (di Δ WXZ) = XZ (di Δ XYZ) →  (berhimpit)
     WX = YZ                                  →  (diketahui ada tanda sama panjang)
     Sudut-sudut sama besar 
    XWZ = XYZ
    XZW = XZY
    WXZ = YXZ
    Karena yang diketahui pada sisi-sisinya,
    Jadi, WXZ ZYX. adalah kongruen yang mempunyai 
     kreteria sisi – sisi – sisi.
     b.  WXYZ adalah jajaran genjang karena,
     Sisi-sisi yang berhadapan di setiap bangun jajar genjang
     selalu sama panjangnya serta sejajar.
     ( Pada gambar diatas sisi WX = YZ dan WZ = XY )
     Sudut-sudut yang berhadapan di setiap bangun jajar genjang sama besarnya.
     ( Pada gambar diatas Sudut W = sudut Y dan Sudut X = sudut Z )
     Di setiap bangun jajar genjang kedua diagonal yang saling membagi 
     dua sama panjangnya.
5.  Perhatikan gambar di bawah ini.
     Titik O adalah pusat lingkaran dalam dan lingkaran luar. AB adalah 
     garis singgung dan titik P adalah titik singgung pada lingkaran kecil. 
     Dengan menggunakan kekongruenan segitiga, tunjukkan bahwa titik
     adalah titik tengah AB.

   
     Pembahasan:

     Pada gambar di atas terdapat segitiga sama kaki AOB yang terbagi 
     jadi dua segitiga yaitu Δ OAP dan Δ OBP dengan titik tengah di P.
     P adalah titik singgung pada lingkaran kecil, maka OP tegak lurus dengan AB.
     OA = OB merupakan jari-jari lingkaran  (sisi diketahui)
     ∠OAP = OBP                                     (sudut diketahui)
     ∠OPB = OPA merupakan sudut siku-siku (sudut diketahui)
     AP = BP sehingga titik P adalah titik tengah AB, dan Δ OAP dan Δ OBP adalah
     kongruen yg berdasarkan kriteria sisi – sudut – sudut.
6.  Perhatikan gambar di bawah ini.
     Pada segitiga ABC, BM tegak lurus dengan AC, CN tegak lurus dengan AB.
     Panjang BM = CN. Tunjukkan bahwa BCM CBN.

   
     Pembahasan:

     Untuk membuktikan bahwa dua segitiga kongruen (sama dan sebangun),
     kita cukup menunjukkan kedua segitiga memenuhi salah satu dari tiga
     kaidah berikut yaitu sisi-sisi-sisi, sudut-sisi-sudut, sisi-sudut-sisi.
     Perhatikan bahwa segitiga BCM dan CBN adalah segitiga siku-siku
     yang memiliki sisi miring berimpit  BC dan BM = CN, sehingga,
     CM² = BC² – BM² = BC² – CN² = BN²
     ↔ CM² = BN² 
     ↔ CM = BN
     Artinya, sisi-sisi bersesuaian dari kedua segitiga memiliki panjang 
     yang sama, sehingga memenuhi kaidah kekongruenan sisi-sisi-sisi.
     Jadi, segitiga BCM dan segitiga CBN adalah dua segitiga yang sama
     dan sebangun (kongruen).
7.  Perhatikan gambar di bawah ini.
     Titik M adalah titik tengah QR. Garis XM dan YM masing-masing 
     tegak lurus pada PQ dan PR. Panjang XM = YM
     Buktikan bahwa QMX RMY.

     Pembahasan:

     Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa:
     Sisi yang sama panjang
     QM = MR (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
     XQ = YR
     MX = MY
     Sudut-sudut yang sama besar
     ∠MXQ = MYR   (diketahui, sudut siku-siku)
     ∠XMQ = YMR   (diketahui, sudut berimpit/beradu)
     ∠MQX = MRY
     Jadi, QMX RMYkarena berdasarkan kretiria sisi – sudut – sudut.
8.  Menalar
     Diketahui SR//PQ, OP = OQ, OS = OR.
     Ada berapa pasang segitiga yang kongruen? Sebutkan dan buktikan.
     Pembahasan:
     Ada 3 pasang segitiga kongruen
     a.  ∆ POS kongruen ∆ QOR karena,
          OS = OR (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
          OS = OR (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
          POS = QOR    → (diketaui sudut bertolak belakang)
          Jadi, Δ POS dan QOR adalah kongruen yg berdasarkan 
          kretiria sisi – sudut – sisi.
     b.  ∆ PSR kongruen ∆ QRS
          PR = QS (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
          RS = RS (diketahui, karena berimpit)
          PS = QR
          Jadi, ∆ PSR kongruen ∆ QRS adalah kongruen yg berdasarkan 
          kretiria sisi – sisi – sisi.

     c.  ∆ PSQ kongruen ∆ QRP
          PR = QS (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
          PS = QR
          PQ = PQ (berimpit)
          Jadi, ∆ PSQ kongruen ∆ QRP adalah kongruen yg berdasarkan 
          kretiria sisi – sisi – sisi.
9.  Berpikir Kritis
     Apakah dua segitiga yang mempunyai tiga pasang sudut-sudut 
     yang bersesuaian sama besar pasti kongruen? Jelaskan dengan 
     alasan yang mendukung jawabanmu.
     Pembahasan:
     Dua segitiga yang mempunyai tiga pasang sudut-sudut yang bersesuaian
     sama besar belum tentu Kongruen.Karena kita tidak tahu apakah sisi 
     – sisinya yang bersesuain juga akan sama besar.Beda halnya dengan 
     pernyataan bahwa dua segitiga yang mempunyai tiga pasang sisi yang 
     bersesuaian sama besar pasti kongruen karena ketiga sudutnya
     juga pasti akan kongruen.Jadi yang mempengaruhi kekongruenan 
     disini adalah sisi-sisinya.
10. Berpikir Kritis
     Apakah dua segitiga yang mempunyai dua pasang sisi yang bersesuaian sama
     panjang dan sepasang sudut yang bersesuaian sama besar pasti kongruen?
     Jelaskan dengan alasan yang mendukung jawabanmu.
     Pembahasan:
     Dua segitiga yang mempunyai dua pasang sisi yang bersesuaian sama panjang
     dan sepasang sudut yang berseseuaian sama besar pasti kongruen.
     Karena pernyataan tersebut merupakan salah satu syarat kekongruenan.

11. Membagi Sudut
     Gambarlah sebuah sudut dan beri nama ABC, kemudian lakukan 
     langkah berikut.
     a. Dengan menggunakan jangka, bagilah ABC tersebut menjadi dua 
         sama besar.
     b. Gambarlah lagi ABC yang sama, kemudian tanpa menggunakan jangka
         maupun busur derajat, bagilah ABC tersebut menjadi dua sama besar.
         (petunjuk: gunakan konsep segitiga kongruen)

     Pembahasan:
     a. Gunakan teknik membagi sudut menjadi dua bagian dengan jangka seperti langkah
         di bawah ini: (perhatikan gambar)
         1. Buat busur lingkaran dengan pusat titik B, sehingga memotong kaki sudut AB
             di titik D dan memotong kaki sudut BC di titik E.
         2. Buat lagi 2 buah busur lingkaran masing-masing dengan pusat di titik D dan E.
             Perpotongan kedua busur lingkaran tersebut beri nama titik G.
         3. Tarik garis dari titik B ke G, sehingga m
ABG = CBG.
         

        
     b. Gambarlah garis AD yangsejajar dengan BC.
         Gambarlah garis CD yang sejajar dengan BA. Sehingga terbentuk bangun
         jajargenjang ABCD.
         Tarik garis dari titik B ke D (diagonal jajargenjang ABCD).
         Jelas bahwa ∆ABD ∆CBD dengan mABD = CBD. 
         

12. Chan ingin mengukur panjang sebuah danau tetapi tidak memungkinkan 
      mengukurnya secara langsung. Dia merencanakan suatu cara yaitu ia memilih
      titik P, Q, R dan mengukur jarak QP dan RP (lihat ilustrasi gambar).
      Kemudian memperpanjang QP menuju ke Q‘dan RP menuju ke R‘ sehingga 
      panjang QP = PQ‘ dan RP = PR‘.
      Chan menyimpulkan bahwa dengan mengukur panjang QR‘ dia 
      mendapatkan panjang danau tersebut. Apakah menurutmu strategi 
      Chan benar? Jelaskan.
     


     Pembahasan:
     Berdasarkan gambar di atas diperoleh bahwa:
     RP = PR’  (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
     QP = PQ’  (diketahui, karena ada tanda sama panjang)
     QPR = Q’PR’    → (diketaui sudut bertolak belakang)
     Jadi, strategi Chan benar, karena chan menggunakan cara kekongruenan 2 segitiga,
     serta memenuhi kriteria sisi-sudut-sisi.